PENDAHULUAN
Sebelum adanya
Programmable Controller (PC), sudah banyak peralatan kontrol sekuensial,
semacam cam shaft dan drum. Ketika relay muncul, panel kontrol
dengan relay menjadi kontrol sekuensial utama. Ketika transistor muncul solid
state relay diterapkan pada bidang dimana relay elektromagnetik tidak cocok
diterapkan seperti untuk kontrol dengan kecepatan tinggi.
Sekarang sistem kontrol sudah meluas
sampai ke seluruh pabrik dan sistem kontrol total dikombinasikan dengan kontrol
dengan feedback, pemrosesan data dan sistem monitor terpusat.
Sistem kontrol logika yang konvensional tidak dapat melakukan hal-hal
tersebut dan Programmable Controller diperlukan untuk itu. Perbandingan
antara wired logic dengan Programmable Controller adalah sebagai berikut:
|
WIRED LOGIC
|
PROGRAMMABLE
CONTROLLER
|
Peralatan yang dikontrol
(Hardware)
|
Tujuan
khusus
|
Tujuan
umum
|
Skala Kontrol
|
Kecil
dan Sedang
|
Sedang
dan besar
|
Mengubah/penambahan pada
spesifikasi
|
Sukar
|
Mudah
|
Periode pengiriman
|
Beberapa
hari
|
Dengan
segera
|
Perawatan (oleh pembuat dan pemakai)
|
Sukar
|
Mudah
|
Ketahanan Uji
|
Tergantung
design dan manufaktur
|
Sangat
tinggi
|
Efisiensi dari segi ekonomi
|
Keuntungan
pada operasi skala kecil
|
Keuntungan
pada operasi skala kecil, sedang, dan besar
|
Tabel
1. Perbandingan antara Wired Logic dengan Programmable Controller
Berdasarkan standar NEMA (National
Electrical Manufactures Association) ICS3-1978 Part ICS3-304 definisi PLC (Programmable
Logic Controller) adalah sebagai berikut:
“PLC
adalah suatu peralatan elektronik yang bekerja secara digital, memiliki memori
yang dapat diprogram, menyimpan perintah-perintah untuk melakukan fungsi-fungsi
khusus, seperti logic, sequencing, timing, counting,
dan arithmatik untuk mengontrol
berbagai jenis mesin atau proses melalui modul input/output analog atau
digital”.
Pada dasarnya PLC merupakan suatu peralatan
mikroprosesor serba guna yang dirancang khusus untuk bisa bekerja di lingkungan
industri yang cukup berat dan kasar, seperti kelembaban udara tinggi, dan
tingkat polusi debu yang tinggi.
Secara umum, PLC (Programmable Logic Controller)
dapat dibayangkan sebuah personal computer (PC) konvensional
(konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal
pada personal computer). Akan tetapi hal ini PLC dirancang untuk pembuatan
panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap bahwa PLC adalah
komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya dengan PC (Programmable
Controller).
Di dalam otak
(CPU = Central Processing Unit) PLC dapat dibayangkan seperti kumpulan
ribuan relay. Akan tetapi bukan berarti didalamnya terdapat banyak relay dalam
ukuran yang sangat kecil. Di dalam PLC berisi rangkaian elektronika digital
yang difungsikan seperti contact NO dan contact NC relay. Bedanya
dengan relay bahwa satu nomor contact relay (baik NO maupun NC) pada PLC
dapat digunakan berkali-kali untuk semua dasar instruksi selain instruksi
OUTPUT. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam suatu pemrograman PLC tidak diijinkan
menggunakan output dengan nomor contact yang sama.
Sistem
kontrol di industri yang menggunakan PLC mampu mengontrol proses kerja
mesin-mesin dengan keandalan, daya guna, dan ketelitian yang tinggi. PLC mampu
memenuhi persyaratan-persyaratan sebagai berikut:
1.
Perangkat keras kontrol harus mudah dan cepat diprogram
dan diprogram ulang oleh pemakai dengan sedikit mungkin menimbulkan gangguan
terhadap jalannya proses kerja mesin-mesin produksi.
2.
Semua komponen dalam sistem di industri harus mampu
beroperasi tanpa dukungan peralatan bantu ataupun memerlukan persyaratan
lingkungan tertentu.
3. Sistem yang dipakai harus mudah dalam perawatan dan
perbaikan dimana beberapa indikator dari peralatan bantu harus tersedia sebagai
bagian dari sistem, sehingga mempermudah dalam melacak, menemukan, dan
memperbaiki kerusakan.
4.
Perangkat keras sistem kontrol lebih kecil dalam
pemakaian ruang/tempat dan konsumsi daya listrik.
5.
PLC mampu berkomunikasi dengan sistem pusat pengumpul
data untuk keperluan pemantauan operasi dari sentral/pusat.
6.
PLC dapat menerima sinyal masukan dengan catu daya
searah (DC) standar melalui saklar mekanik pada proses kerja dari sistem.
7.
sinyal keluaran PLC mampu menjalankan penggerak mekanik
motor listrik dan penggerak magnetik solenoid valve dengan catu daya
listrik bolak-balik sampai besar arus kerja tipikal maksimum 2 A.
8.
Perangkat keras sistem kontrol memiliki konfigurasi
yang dapat dikembangkan dengan sedikit mungkin perubahan pada sistem.
9.
Struktur memori dari PLC menyediakan fasilitas untuk
dapat dikembangkan.
10. PLC
lebih ekonomis dibanding sistem kontrol elektromagnetik bila ditinjau dari segi
harga dan biaya pemasangan.
Gambar
1. Diagram Blok PLC
Keunggulan PLC dibandingkan
dengan konvensional kontrol panel:
¨ Sistem
PLC:
1.
Wiring relatif sedikit.
2.
Spare part mudah.
3.
Maintenance kesalahan sistem lebih sederhana.
4.
Pelacakan kesalahan sistem lebih sederhana.
5.
Konsumsi daya relatif rendah.
6.
Dokumentasi gambar sistem lebih sederhana dan mudah
dimengerti.
7.
Modifikasi sistem lebih sederhana dan cepat.
¨ Konvensional
kontrol panel:
1.
Wiring relatif komplek.
2.
Spare part relatif sulit.
3.
Maintenance membutuhkan waktu yang lebih lama.
4.
Pelacakan kesalahan sistem sangat komplek.
5.
Konsumsi daya listrik relatif tinggi.
6.
Dokumentasi gambar sistem lebih banyak.
7.
Modifikasi sistem membutuhkan waktu yang lama.
Keuntungan menggunakan PLC:
1.
Lama pengerjaan untuk sistem baru design ulang lebih
singkat.
2.
Modifikasi sistem mungkin tambahan biaya jika masih ada
spare part I/O.
3.
Perkiraan biaya suatu sistem design baru lebih pasti.
4.
Relatif lebih mudah untuk dipelajari.
5.
Design sistem baru mudah dimodifikasi.
6.
Aplikasi PLC sangatlah luas.
7.
Mudah dalam hal maintenance.
8.
Sangat handal.
9.
Standarisasi sistem kontrol lebih mudah diterapkan.
10. Lebih
aman untuk teknisi.
Yang dapat dikerjakan oleh
Programmable Controller:
TIPE KONTROL
|
FUNGSI
|
Kontrol Urutan
|
a). Pengganti relay kontrol logic konvensional
b). Timer/Counter
c). Pengganti pengontrol card PCB Card
d). Mesin kontrol auto/semi auto/manual dan proses-proses
|
Kontrol yang
canggih
|
a). Operasi arithmatik
b). Penanganan informasi
c). Kontrol analog (suhu, tekanan, dll)
d). PID (Proportional Integral Derivative)
e). Kontrol motor servo
f). Kontrol motor stepper
|
Kontrol Pengawasan
|
a). Proses monitor dan alarm
b). Monitor dan diagnosa kesalahan
c). Antarmuka dengan computer (RS-232C/RS 422)
d). Antarmuka printer/ASCII
e). Jaringan kerja otomatisasi pabrik
f). Lokal area network
g). Wide area network
h). FA, FMS, CIM, dll.
|